Jumat, 14 Desember 2012

Dongeng...


Pada suatu hari,hidup seorang pangeran tampan. Sang pangeran sangat baik, pintar, dan sangat disenangi oleh rakyatnya. Suatu hari dia bertemu seorang gadis yang entah berasal dari mana. Awalnyasang Pangeran tidak memperdulikan nya. Sampai pada suatu hari, pangeran bertemu dengan nya dan berbincang dengan sang gadis. Setelah berbincang-bincang dengan pangeran, sang Pangeran merasa bahwa ada sesuatu yang menarik dari sang gadis. Pangeran menjadi lebih sering menemui gadis itu hanya untuk sekedar berbincang-bincang. Saat itu Pangeran telah memiliki seorang Putri yang sangat ia idamkan. Putri itu cantik, baik hati, dan sangat disenangi oleh banyak orang. Namun Pangeran merasa aneh.
Dia merasa gadis yang entah darimana asalnya itu mulai menarik perhatian nya. Tanggal yang ditunggu-tunggu Pangeran dan teman-teman nya pun tiba, hari itu adalah hari yang sangat dinanti dikarenakan Pangeran ingin melamar Putri cantik pujaan hatinya selama ini. Semua anggota kerajaan sibuk mempersiapkan semua yang dibutuhkan Pangeran. Mulai dari bunga, pakaian, sampai seluruh detail yang dibutuhkan Pangeran mereke sediakan. Saat malam tiba, pangeran menyatakan perasaan nya kepada sang Putri cantik, tetapi sayangnya Putri cantik itu tidak merasakan apa yang Pangeran rasakan. Pangeran merasa sedih, dikeadaan yang berbeda, sang gadis aneh menunggu kedatangan Pangeran setiap hari.
Dia menanti Pangeran di tempat biasa mereka bertemu. Tetapi sudah beberapa hari ini Pangeran tidak datang ke tempat biasa mereka bertemu. Sang gadis merasa sangat khawatir. Dia khawatir jikalau Pangeran sakit atau terkena suatu musibah, dan saat sang gadis mendengar pasa rakyat kerajaan membicarakan tentang pernyataan cinta pangeran, sang gadis merasa sangat terkejut mendengarnya. Dia sekarang mengerti mengapa Pangeran tidak pernah datang untuk berbincang dengan nya beberapa hari yang lalu.Sang gadis merasa sedih mendengar penolakan dari sang Putri. Dia merasa putri tidak adil karena telah menolak Pangeran yang sangat diingikan semua wanita. Pada suatu siang, saat sang gadis sedang berjalan-jalan di tengah hutan untuk mencari bunga liar, dia dikejutkan dengan kedadatang sosok Pangeran di hadapan nya. Sang gadis pun tersenyum melihat laki-laki yang dia nanti setiap hari berdiri di hadapan nya. Dan sang gadis pun berkata "Pangeran datang.
Pangeran dengan siapa kesini ? Mengapa Pangeran jarang terlihat beberapa hari ini ? Apa pangeran terlalu sibuk ?" Sang Pangeran tampan pun menjawab "Aku sendiri kesini. Kau sedang apa ? Iya, beberapa hari ini aku sedang mempersiapkan sesuatu. Maaf karena tidak bisa berkeliling hanya untuk sekedar melihat-lihat" Sang gadis pun tersenyum dan menjawab "Tak apa pangeran, kalau aku boleh tau, apa yang sedang Pangeran persiapkan ? Apa itu berjalan dengan baik ?" Pangeran menjawab "Sesuatu yang seharusnya menjadi sangat spesial. Ya, semua rencana berjalan dengan baik, tetapi dia memberikan respon yang tidak baik. Sudahlah. Aku ingin berjalan sambil berbincang dengan mu. Ayo !”
Sang gadis merasa sedikit kecewa karena sang Pangeran tidak berkata jujur padanya. Di sepanjang perjalanan mereka berbincang tengang berbagai macam hal. Sampai pada satu tempat yang banyak titumbuhi bunga hutan liar, sang Pangeran memetik setangkai bunga liar yang indah dan diberikan nya bunga itu kepada sang gadis. Sang gadis pun membalas kebaikan Pangeran dengan memberikan senyum tulusnya. Melihat senyuman sang gadis, Pangeran merasa semua beban yang sedang dihadapinya, menguap begitu saja. Dia merasa gadis itu sangat menenangkan hatinya.
Tanpa disadari sang gadis, dia mulai menyukai Pangeran yang selalu menghampirinya itu. Tetapi dia tidak berani berharap, mengingat dia hanya seorang gadis miskin yang sangat tidak pantas berdekatan dengan Pangeran sekalipun. Sang Pangeran pun mulai merasakan hal yang sama. Sampai pada suatu hari, sebelum ulang tahun sang Ratu ibunda Pangeran, Pangeran mengajak sang gadis itu untuk berjalan-jalan dihutan, dan sesampainya di depan sebuah danau indah, Pangeran mengatakan bahwa dia menginginkan sang gadis tersebut menjadi pasangan nya.
Sang gadispun terkejut mendengar permintaan dari sang Pangeran. Namun, ia merasa sangat senang dikarenakan Pangeran pujaan hatinya menginginkan dirinya. Sang gadispun menerima permintaan Pangeran. Mereka menjalin hubungan tanpa sepengetahuan rakyat dan anggota kerajaan. Dihari ulang tahun sang Ratu, Pangeran membawa sang gadis untuk makan malam bersama para anggota kerajaan. Sang gadis merasa minder dengan segala sesutu kekurangan yang dimilikinya. Namun ia tidak kuasa menolak permintaan kekasih hatinya itu.
Sang gadispun memutuskan untuk menghadiri makan malam bersama para nggota keluarga kerajaan. Semua nggota keluarga kerajaan bersikap baik kepadanya, sampai salah seorang anggota keluarga kerajaan berkata “Pangeran, siapa sebenarnya gadis ini ? Apa dia seorang anak yatim piatu yang kedua orang tuanya telah lama pergi meninggalkannya ? Pasti ada suatu sebab yang membuat engkau sampai begitu iba kepadanya”. Sang gadis merasa sangat sedih mendengar ucapan salah satu anggota keluarga kerajaan itu. Namun ia mencoba untuk menghicur diri dan tidak menangis di hadapan pangeran nya.
Sesampainya dirumah, sang gadis memikirkan perkataan salah satu anggota keluarga disaat makan malam tadi. Apakah mungkin pangeran hanya merasa iba kepadanya ? Tapi... Apa iya semua perlakuan Pangeran kepadanya semata-mata hanya karena rasa iba belaka ? Dihari berikutnya sang gadis menanyakan hal yang meresahkan hatinya itu kepada Pangeran. Pangeran pun hanya tersenyum dan memeluknya dengan erat sambil berkata “Jangan dengarkan perkataan mereka. Kalaupun hubungan kita dikarenakan rasa iba, biarkan aku yang menjadi sesuatu yang menyentuh hatimu dan membuat mu merasa iba untuk tidak melepaskan ku. Biarkan aku yang menjadi lelaki miskin yang membuat seoang putri secantikmumerasa iba kepadaku.” Mendengar perkataan Pangeran, sang gadis pun memeluk erat Pangeran, dia tidak ingin melepaskan Pangeran untuk alasan apapun, dan ia berjanji untuk selalu mencintai Pangeran apapun yan terjadi.
Hari demi hari, bulan demi bulan mereka lalui. Suatu hari, disaat mereka sedang berjalan di tengah kota, sang gadis melihat sebuah kalung yang sangat indah. Melihat tingkah sang gadis, pangeran pun bertanya “Putriku. Apakah kau menginginkan kalung itu ?” Sang gadis pun menjawab “Kalung itu indah. Kalung itu akan sangat indah bila digunakan oleh seorang Putri cantik. Tetapi, apabila kalung itu digunakan oleh wanita seperti diriku, kalung itu akan menjadi tidak indah karena aura ku.” Sang Pangeran hanya dapat terdiam mendengar ucapan sang gadis.
Lamunan nya terpecahkan karena sentuhan tangan sang gadis ke tangan nya. “Ayo kita berkeliling lagi ! Aku ingin melihat parade di jalan dekat toko bibi Eliana.” Sang Pangeran pun mengikuti arah sang gadis. Tak terasa sang gadis dan Pangeran telah menjalani hubungan selama 4 bulan, dan dibulan ke 4 sang Pangeran menghadiahkan kalung yang mereka lihat sebelumnya kepada sang gadis. Melihat hadiah yang diberikan Pangeran kepadanya, sang gadis berkata “Pangeranku, maaf bila aku tidak dapat menerima hadiah darimu. Ini terlalu indah untukku.” Sang Pangran menanggapi, “Putriku, kau lebih indah dari permata apapun yan paling indah. Ambil lah, dan kenakan itu setiap hari.” Sang gadis menjawab, “Pangeranku, aku tidak bisa menerimanya sekarang, maukah kau menyimpan kan nya untukku ?” Pangeran tersenyum dan menjawab “Lalu... Kapan aku harus memberikan kalung ini kepadamu ?” sang gadis berkata, “Disaat kau melamarku nanti. Aku akan mengenakan kalung itu dihari pernikahan kita nanti.” Sang Pangeran merasa sedikit kecewa, namun ia menuruti permintaan gadis yang sangat ia cintai.
Suatu hari saat mereka sedang duduk dan berbincang mesra di tepi danau, ada seorang pelayan kerajaan yang melihat mereka berdua. Pelayan tersebut memperhatikan mereka, dan segera pulang untuk mengabarkan kabar mengejutkan itu ke anggota kerajaan. Semua nggota kerajaan terkejut mendengarnya. Sebagian besar anggota keraan menolak hubungan Pangeran dengan sang gadis. Mereka merasa sang gadis tidak sepadan dengan Pangeran pewaris tahta kerajaan. Sang Pangeran dipaksa untuk berpisah dengan sang gadis. Namun Pangeran menolak, dan salah satu anggota keluarga kerajaan berkata “Tak apa jika kau memang ingen bersamanya. Tetapi kami memiliki tantangan untuk hubungan kau dengan sang gadis. Kami akan mengirimu ke negeri seberang dan dikelilingi oleh wanita-wanita yang 100x lipat lebih cantik dari Putri Salivia. Apa kau dan gadis itu sanggup ?”
Sang Pangeran berkata “Apapun yan kalian lakukan, tidak akan merubah perasaanku kepada gadis itu. 1000x wanita yang memiliki kecantikan melebihi Putri Salivia tidak akan menggoyahkan hubungan kami !” Salah seorang anggota kerajaan berkata “Oke... Kita lihat saja, berapa lama kau dan gadis itu sanggup bertahan !” Sang gadis mendengar desas-desus tentang tantangan tersebut dari pembicaraan masyarakat. Saat sang pangeran menghampirinya untuk berjalan-jalan seperti biasanya sang gadis bertanya “Apakan benar tentang kabar itu ? Kalau itu memang benar adanya, aku mohon kepadamu. Jangan tinggalkan Negeri ini. Tetaplah disini. Aku tidak sanggup bila tidak melihatmu. Ku mohon, jangan tinggalkan aku sendiri disini. Biarkan aku yang merelakan mu. Asalkan aku dapat melihat mu bahagia disini.”
Sang Pangeran berkat “Sayangku, aku tidak akan mengorbankan kau dan cinta kita demi mereka yang tidak tau apa-apa. Mari kita tunjukan kepada mereka kebesaran cinta kita. Aku tidak akan bahagia tanpamu, izinkan aku untuk selalu memilikimu.” San gadispun merasa sedih dengan keputusan sang Pangeran untuk pergi. Sang Pangeran berjanji kepada san gadis untuk selalu menemuinya di tanggal jadi mereka setiap bulan nya. Hari keberangkatan Pangeranpun tiba. Sang gadis sangat sedih. Namun ia tidak ingin menangis di depan orang yang sangat ia sayangi. Dia melepaskan kepergian pangeran dengan senyuman dibibir, namun di dalam hatinya, dia menangis, menangis dan menangis.
Dibulan pertama, kedua dan ketiga, Pangeran menepati janjinya untuk datang di tanggal jadi mereka. Namun memasuki bulan ke-4 kepergian sang Pangeran, Pangeran mulai absen di setiap tanggal tiap bulan nya. Pangeran mera bosan bertemu dengan sang gadis. Karena pembicaraan mereka setiap bertemu hanya hal itu-itu saja. Sang gadis tidak mengetahui sedikitpun tentang kehidupan Pangeran yang baru di negeri seberang.Sang gadis mencoba memahaminya, dan mereka semakin jarang bertemu.
Sang gadis merasa khawatir dan sedih. Dia merasa kehilangan pangeran sang kekasih hatinya. Namun lagi-lagi dia mencoba mengerti kesibukan pangeran nya. Sampai suatu hari, sang gadis melihat sang Pangeran kembali tanpa memberi kabar kepadanya dan membawa seorang gadis ke istana. Gadis itu adalah teman Pangeran dari negeri seberang. Sang gadis merasa sedih karena Pangeran tidak memberi kabar, dan karena melihat sosok wanita cantik itu. Sang gadis berfikir “Mengapa aku bersedih ? Bukan kah ini sudah terduga sebelumnya ? Bukan kah aku sudah mengira ia akan melupakanku dan membawa wanita lain ? Sudahlah, aku ini hanya fantasinya semata, untuk apa aku mengharapkan nya terlalu jauh ?”
Saat menemui sang gadis Pangeran merasa gelisah, dan merasa ingin cepat kembali ke istana. Sang gadis mersakan perbedaan sang Pangeran tersebut. Namun ia mencoba mengerti jikalau Pangeran memiliki kesibuka yang sangat menyita waktu selain dirinya. Sang gadispun menyuruh pangeran untuk segera pulang jikalau jikalau mereka sedang bersama. Pangeran merasa sang gadis mengusirnya dan tidak menginginkan nya. Sang gadis merasa sedih mendengar tuduhan sang Pangeran kepada dirinya. Padahal ia berniat untuk mengerti keadaan dan kesibukan Pangeran nya itu. Mereka menjadi sering bertengkar dan hubungan mereka menjadi tidak harmonis seperti dulu. Setiap hari hanya ada pertengkaran dan air mata.
Sang gadis tidak ingin menyiksa pikiran Pangeran, tetapi di sisi lain dia sangat tidak bisa melepas kekasih hatinya itu. Sampai suatu hari disaat mereka kencan bersama, ada sekelompok perampok yang mengikuti Pangean dari istana. Dan saat mereka sedang berkencan, perampok itu menyarang dan ingin mengambil kalung yang dulu ingin diberikan pangeran kepada sang gadis. Terjadi perkelahian antara Pangeran dan perampok, dan saat salah satu perampok mengeluarkan senjata dan ingin membunuh Pangeran, sang gadis berlariuntuk menyelamatkan pujaan hatinya, dan perampok itu menusuk sang gadis dengan pisau nya.
Sang gadis berhasil menyelamatkan pujaan hatinya, dan dia berkata untuk terakhir kalinya “Biarkan kalung itu dikenakan oleh Putri yang sesungguhnya. Biarkan keindahan kalung itu memancarkan cintamu untuk Putri yang sesugguhnya. Kumohon kepadamu Pageranku. Mungkin aku tidak akan bisa berada di sisimu, tetapi cintaku selalu abadi untukmu. Percayalah semua yang kau lakukan, aku akan selalu berada disisimu. Aku sangat mencintaimu Pangeranku.” Dan sang gadispun pergi di pelukan Pangerannya. Dan Pangeranpun merasa bersalah karena dihari itu dia berniat untuk mengakhiri hubungan nya dengan sang gadis dan ingin menikahi teman dekatnya dari negeri seberang.
Dan rencana Pangeranpun berhasil. Hubungan nya dengan sang gadis berakhir pada hari itu, dengan kepergian sang gadis. Apapun yang kau lakukan terhadap orang yang kau cintai, bila ia memang benar-benar mencintaimu apa adanya, ia akan tetap memandangmu dengan positif dari segi apapun, tak perduli apapun yang orang katakan, kau tetap kekasih hatinya yang selau benar dihati pasanganmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar